Sebagai karyawan
atau pekerja dengan rutinitas yang sama setiap harinya, pastinya Anda pernah
atau bahkan sedang merasa jenuh dengan pekerjaan Anda. Berawal dari situlah
Anda mulai mencari kegiatan lain untuk menafkahi diri sendiri, tentunya dengan
bermimpi memliiki usaha dan menjadi pebisnis yang sukses.
Namun pada
kenyataan menjadi pebisnis itu tidak semudah yang Anda bayangkan sebelumnya,
apalagi dengan tidak didukung dengan pengalaman dalam berbisnis dan ilmu
marketing yang dimiliki masih minim. Pada dasarnya hal ini dapat dipelajari
oleh Anda seiring berjalannya waktu dan tentukan visi misi dalam memulai bisnis
ini.
Menjadi Solopreneur
di sini dapat di artikan seseorang yang menjadi majikan untuk dirinya sendiri,
walaupun Anda saat ini masih menjadi karyawan yang dapat di kategorikan sebagai
karyawan handal dalam segala bidang,
namun memutuskan menjadi solopreneur itu tidak akan semudah yang Anda pikirkan
dan tidak mudah untuk dijalankan.
Perlu Anda ketahui
faktor-faktor yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Anda harus memperhatikan, seperti bussiness
plan yang konkret dan spesifik dengan menuangkan ide dan tujuan agar tersusun
dengan baik. Sertakan visi dan misi Anda dalam membangun
bisnis agar dapat terlaksana sesuai dengan apa yang akan menjadi tujuan Anda
menjadi solopreneur.
2. Sumber modal (finansial). Pastikan Anda memliki
sebuah persediaan/ tabungan yg Anda sisihkan untuk digunakan membeli segala
kekurangan usaha Anda.
3. Perhatikan waktu & fokus Anda. Jangan
menghabiskan terlalu banyak waktu yang kurang esensial. Tujuannya agar Anda
bisa membagi waktu antara pekerjaan dan bisnis yang akan dijalankan.
4. Fokus pada usaha untuk menemukan peluang bisnis
baru. Anda bisa lakukan riset pasar dan cari tahu apa yang diinginkan atau
dibutuhkan konsumen.
5. Tidak ada salahnya membebankan pekerjaan
tersebut kepada orang lain yg lebih berpengalaman. Anda tidak perlu merekrut
pekerja tetapi bisa menggunakan tenaga outsource atau freelance
untuk membantu mem-backup tugas-tugas Anda.
6. Penting juga untuk selalu belajar dengan
orang-orang yang mengerti bisnis lebih baik dari Anda, lalu bertukar pengalaman
dengan sesama pemula.
Ada sebagian
solopreneur bisa dengan bangga menceritakan bagaimana mereka bisa bekerja saat
mereka mau. Patut diperhatikan
bahwa keseimbangan antara kehidupan profesional, pribadi, dan keluarga saling
mempengaruhi satu sama lainnya.