Bukan rahasia lagi bahwa industri kuliner menjadi salah satu usaha yang paling laris dan diminati di Indonesia. Makanan yang merupakan kebutuhan utama dari setiap manusia serta besarnya profit yang dihasilkan yang hampir mencapai dua kali lipat dari biaya produksi seringkali membuat banyak entrepreneur tergiur untuk mencicipi dan mengembangkan usahanya di bidang ini. Memang tidak salah jika banyak yang beranggapan seperti itu karena banyak pengusaha kuliner yang telah sukses dan menghasilkan omzet dalam jumlah yang tidak sedikit, namun khususnya para entrepreneur muda yang baru akan mencicipi dunia bisnis kuliner seringkali hanya melihat hasil akhir tanpa melihat proses yang telah dihadapi oleh para pengusaha yang telah sukses sebelumnya.
Menjalani bisnis kuliner ini butuh passion bukan hanya sekedar mengandalkan manager atau chef. Pemilik bisnis perlu aktif melakukan quality control, engagement kepada konsumen, hingga mengurus marketing dan finansial usaha mereka, dan hal ini hanya dapat dilakukan jika mereka memiliki passion di bisnis ini. Untuk terjun ke bisnis ini, para entrepreneur harus tahu akan kesulitan dan tantangan yang akan mereka hadapi. Banyak pendatang baru yang menggangap mudah berbisnis makanan dan minuman dan seringkali menyepelekan tantangan yang kerapkali datang dan menyerahkan semuanya hanya pada manager dan chef tanpa mau terjun langsung. Biasanya yang seperti ini umur usahanya tidak akan bertahan lama.
Telah berkembang dan maraknya bisnis kuliner saat ini, menuntut para pendatang baru untuk lebih kreatif dan inovatif lagi dalam menyajikan dan menawarkan makanan dan minuman mereka kepada konsumen. Perlu diciptakannya suatu ciri khas UNIK baik dari segi rasa, penampilan ataupun promosi yang sesuai dengan konsep yang akan anda sajikan. USP atau Unique Selling Point yang akan anda jual tidak harus 100% original, anda dapat melakukan ATM ( Amati, Tiru, Modifikasi ) dari konsep bisnis yang telah ada. Namun perlu digarisbawahi, perlu ada ciri khas tertentu yang kental dengan bisnis kuliner anda sehingga akan menciptakan WOM ( Word of Mouth ) diantara para konsumen. Ingat! Konsumen adalah sales terbaik bagi bisnis kita.
Posisi menentukan prestasi. Slogan ini juga berlaku bagi para pengusaha kuliner yang akan mengadakan outlet usaha. Perlu dilakukan kajian apakah lokasi outlet merupakan jalur semut atau tidak. Sebagus dan seunik apapun bisnis kuliner kita bila tidak ada yang melakukan transaksi maka profit besar yang didapat pun hanya tinggal isapan jempol belaka. Penentuan segmen yang akan menjadi target market kita pun harus dilakukan. Apakah middle up, middle low, youth atau kaum profesional yang akan dituju. Jangan sampai konsep yang direncanakan tidak dapat menjaring target market anda. Hal ini perlu ditentukan sejak awal perencanaan.
Dan yang perlu diingat, bisnis kuliner ini bukan merupakan bisnis instan yang langsung menghasilkan omzet dan profit besar dalam waktu singkat. Anda harus melalui setiap prosesnya terlebih dulu dan menyelesaikan tantangan demi tantangan yang datang, dengan begitu anda.