Modal Eksternal



Setiap bisnis pasti membutuhkan sejumlah modal uang untuk memulai dan menjalankan bisnisnya. Modal bisnis dapat dikategorikan menjadi dua, modal internal dan eksternal. Ada saatnya kita membutuhkan modal eksternal karena modal internal tidak cukup untuk membangun bisnis impian. 

Modal eksternal bisa berupa modal dari kerabat seperti orang tua, saudara, rekan kerja, mertua, teman, dan lainnya. Kita bisa juga mendapatkan modal eksternal dengan cara partnership, kerjasama dengan pemilik modal.

Modal eksternal juga bisa didapatkan dari investor. Syarat utama agar kita bisa mendapatkan modal dari investor adalah business plan kita harus berpotensial agar investor tertarik untuk berinvestasi dalam bisnis Anda.

Anda juga bisa mendapatkan modal melalui lomba. Selain itu Anda juga bisa mendapatkan modal eksternal melalui pinjaman yang berasal dari koperasi. Berbeda dengan pinjaman dari bank, pinjaman koperasi bunganya relatif lebih ringan dibanding dengan modal pinjaman dari bank.

Terakhir kita bisa mendapatkan modal dari bank atau BPR, namun ada beberapa prosedur yang harus ditaati dalam mengajukan pinjaman di bank. Pinjaman di bank juga memiliki beban bunga yang harus kita bayarkan.

Karena ada konsekuensi bunga pada peminjaman modal dari bank, maka tidak disarankan bagi bisnis yang belum bisa membayar bunganya. Pebisnis pemula juga sulit mendapatkan pinjaman bank karena masih belum dipercaya oleh bank.

Ada beberapa pebisnis yang gagal bisnisnya karena terlilit hutang bank, atau bisnisnya rugi karena imbal bagi hasil yang tidak proposional dengan pihak investor. Ada juga yang menutup bisnisnya karena pemodal menarik modalnya karena ingin digunakan untuk keperluan personal lainnya.

Agar bisa sukses berbisnis dengan menggunakan modal eksternal, berikut beberapa hal yang perlu kita perhatikan :  

1. Saling Percaya

Anda dengan pemberi dana harus saling percaya untuk menjadi sukses dalam menggunakan modal eksternal ini. Kerjasama yang berkaitan dengan uang tidak akan berjalan dengan baik bila tidak dilandasi oleh rasa saling percaya. Untuk menambah saling percaya, buatlah perjanjian yang kuat dalam hukum.

2. Tahu Nilai ‘Uang’ Bisnis Anda

Saat bertemu dengan investor atau bank, Anda harus tahu berapa nilai dari bisnis Anda. Hal ini berpengaruh pada kepercayaan investor atau bank kepada Anda. Selain itu ini akan menentukan persentase ekuitas yang akan ditawarkan kepada investor.

3. Jangan Terburu-Buru

Sebelum meminjam uang dari bank, Anda harus berpikir berulang kali apakah bisnis Anda benar-benar membutuhkan pendanaan jangka panjang. Selain itu harus tahu juga kemampuan membayar pendanaan jangka panjang tersebut. Anda juga tidak boleh terburu-buru dalam penawaran besaran persentase ekuitas kepada investor karena hal itu akan menghambat Anda mendapatkan investor baru bila ternyata membutuhkan pendanaan lagi di masa depan.

4. Kontrak yang Jelas

Untuk menghindari ditariknya modal secara tiba-tiba, Anda harus membuat kontrak yang jelas. Hal ini berkaitan juga dengan waktu penarikan modal. Jangan sampai pemodal diberikan keleluasaan untuk mengambil seluruh modalnya sesuka hatinya. Penarikan modal yang dilakukan secara tiba-tiba bisa menggoncang bisnis kita.

Hak Cipta oleh Media Medan
Official Media Medan