Pengusaha yang ingin sukses harus berani
gagal, berani gagal adalah sebuah
kayakinan bahwa di dalam bisnis segala bentuk pembelajaran bisa saja terjadi.
Anda bisa mendapatkan pengalaman dari ilmu-ilmu yang Anda dapatkan dari
seminar, buku, atau dari kegagalan yang Anda lakukan.
Ketika memulai usaha, banyak pengusaha pemula
yang mengurungkan niatnya karena takut gagal. Ketika memulai, banyak pengusaha
yang tidak mau melanjutkan passionnya dalam bisnis, juga karena takut
gagal (lagi). Keadaan ini seringkali
membuat kita jadi menyalahkan diri kita sendiri dan mudah menyerah.
Padahal sejatinya, kegagalan itu tidak hanya
datang dari diri kita sendiri. Kegagalan bisa juga datang dari orang lain (ditipu orang lain, karyawan,
dikhianati,dll). Ataupun gagal yang disebabkan oleh alam (ruko atau bangunan
kebakaran, dll).
Melalui beberapa sumber, saya coba merangkum
jenis-jenis kegagalan yang sering ditemui oleh pengusaha pemula, semoga bisa
jadi pembelajaran buat Anda semua.
1. Gagal dalam memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, sehingga terjadi
campur aduk dalam pembukuan usaha. Sehingga seringkali berakhir dengan habisnya
uang usaha yang digunakan untuk membiayai kebutuhan pribadi si owner.
2. Gagal mengantisipasi keterlambatan bayar. Ini menyebabkan cashflow
bisnis menjadi tidak stabil karena produktivitas akan turun dan biaya
operasional menambah.
3. Terlalu cepat membuka cabang. Bisnis belum stabil, SOP masih belum
dibuat, namun tergiur oleh ajakan orang lain untuk segera memultiplikasi bisnis
melalui cabang baru. Hati-hati ya.
4. Kekurangan modal. Banyak pengusaha pemula yang langsung memulai usaha
dari usaha dengan dana besar, akhirnya mereka tersentak ketika bertemu saat
dimana modal yang mereka punya masih kurang untuk operasional atau investasi
bisnis.
5. Gagal dalam memilih partner. Biasanya bertemu dengan partner yang
tidak jujur atau tidak mempunyai komitmen yang sesuai dengan visi yang dibuat.
6. Gagal dalam menjual. Bisa banyak hal yang menyebabkan. Intinya, besar
penjualan yang dihasilkan tidak mencukupi untuk membiayai bisnis (rugi).
7. Bisnis tidak sesuai passion. Memiliki bisnis namun di bidang
yang tidak disukai, tidak ada jaminan bahwa berbisnis di bidang yang tidak
disenangi berarti tidak baik, hanya saja jika Anda bisa melakukan sesuatu yang
Anda senangi dan menghasilkan, kenapa tidak.
8. Ekspansi yang terlalu cepat. Bisnis yang satu belum berkembang secara
maksimal, sudah membuat bisnis yang baru.
9. Tidak fokus. Mengerjakan banyak hal, banyak aktivitas dan tanggung
jawab, sehingga yang terjadi adalah lahirnya bisnis yang tak punya arah.
10. Menyepelekan masalah legal. Tidak membuat surat perjanjian yang jelas
mengenai hak dan kewajiban. Salah satu hal yang rentan menjadi masalah adalah
bisnis yang memiliki beberapa founder ketika menyangkut pembagian
keuntungan antar founder.
11. Produk tidak berkualitas. Mempunyai ide yang masih prematur, akibatnya
ketika di lempar di pasar mendapat respon yang kecil, atau bahkan tidak sama
sekali. Ingat, pertajam diferensiasi bisnis terlebih dahulu sebelum memasuki
pasar.
12. Leadership. Sebagai
seorang owner Anda harus punya leadership yang bagus terhadap
keputusan-keputusan yang Anda ambil.
13. Tidak beradaptasi. Kemajuan teknologi dan munculnya layanan e-commerce
menjadikan web atau online store jadi salah satu syarat dalam bisnis
Anda. Anda harus cepat beradaptasi.
14. Tidak menjaga pelanggan. Banyak pebisnis yang hanya berfokus untuk
mencari pelanggan baru, bukan fokus menjaga pelanggan lama. Padahal dari beberapa
riset, besar investasi yang dikeluarkan untuk mencari pelanggan baru, jauh
lebih besar daripada menjaga pelanggan yang lama.
Yang terpenting dari semuanya adalah berani gagal dan berani bangkit
dari kegagalan.